Kursus BIPA KJRI Jeddah Lahirkan 52 Duta Bahasa Indonesia
By Admin
nusakini.com--Setelah menggelar kursus BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) selama tiga bulan, KJRI Jeddah mewisuda 52 orang lulusannya pada Senin (14/5) lalu. Para lulusan ini adalah peserta yang aktif mengikuti pembelajaran dari awal hingga selesai dan lulus dalam ujian akhir.
Dalam laporannya pada acara penutupan BIPA, Ketua Pelaksana Kursus BIPA, Umar Badarsyah, menyampaikan bahwa pelaksanaan BIPA tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini karena seluruh guru pengajar BIPA telah mendapatkan pelatihan terlebih dahulu dalam kegiatan Training of Trainer BIPA.
Selain itu, mulai tahun ini KJRI menerapkan pola belajar BIPA mengikuti kurikulum yang telah diterbitkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan adanya kurikulum ini memudahkan bagi guru dan peserta untuk mengikuti proses pembelajaran.
“BIPA tahun ini diikuti oleh 98 peserta dari 130 orang pendaftar yang merupakan hasil dari seleksi penerimaan yang ketat. Peserta dibagi dalam empat kelas dengan waktu belajar dari Minggu hingga Rabu setiap pekannya,” Umar menambahkan.
Siswa BIPA belajar membaca, menulis, menyimak dan berbicara menggunakan buku panduan dasar PPDSK A1 dalam 24 pertemuan. Pembelajaran juga dilakukan secara interaktif menggunakan multimedia dan terbuka dengan kursi siswa melingkar mengelilingi guru. Pada masa akhir kursus, semua peserta BIPA diwajibkan mengikuti ujian akhir untuk menilai kemampuan mereka terhadap penguasaan dasar Bahasa Indonesia.
Peserta BIPA 2018 layak disebut mahir dalam penguasaan dasar Bahasa Indonesia. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata peserta yang mencapai nilai 80. Selain itu juga terlihat dalam kemampuan mereka menunjukkan kebolehan menggunakan Bahasa Indonesia dalam penampilan mereka di kegiatan penutupan BIPA. Siswa menampilkan beragam kebolehan mengolah bahasa dalam bentuk pidato, membaca puisi, bernyanyi hingga pentas drama.
Para peserta BIPA diharapkan menjadi duta Indonesia untuk menyampaikan nilai positif Indonesia pada masyarakat Saudi. Selain itu mereka juga bisa menjadi duta wisata dan budaya Indonesia karena sebagian besar peserta BIPA pernah berkunjung ke Indonesia dalam rangka berwisata dan berbisnis. (p/ab)